01 August 2004
Bagaimana jika tim anda di prediksikan bakal di hujani banyak gol ?? bagaimana jika tim anda di anggap tim "kacangan"??
Itulah sekelumit pernyataan yang sering kita dengar dari nara sumber maupun komentator sepabola Indonesia yang menganggap tim bertabur bintang bakal menang mudah dan menang telak atas tim minus bintang.
Prediksi 60:40 untuk tuan rumah Pesebaya kala menjamu PSS yang banyak di ramal banyak orang ternyata meleset begitu saja setelah Anderson da Silva mampu mengoyak gawang Hendra Kartiko lewat sundulan kepalanya dan tidak mampu di balas oleh arek-arek Suroboyo.
Jelas, tim yang di penuhi pemain bintang memang menjadikan pelatih merasa nyaman dalam pertandingan, tapi sulit menerapkan strategi penyerangan. Tim sehebat Real Madrid dengan kumpulan pemain top dunia, Chelsee dengan sederetan bintang kelas eropa ternyata malah menjadi ajang pemecatan pelatihnya karena gagal menorehkan prestasi.
Lalu bagaimana dengan tim-tim di Liga Indonesia yang di sesaki dengan banyak pemain bintang?? Apakah benar meraka akan mampu mempersembahkan gelar, atau malahan sebaliknya, pemecatan pelatih akibat kecewanya management seperti halnya Claudio Ranieri yang di tubuh Chelsee.
Memang masih terlalu dini untuk membicarakan hal itu. Liga Indonesia masih menyisakan banyak pertandingan. Tetapi tidak salah jika kita mengangkat hal ini.
Kasus terakhir yang kita saksikan adalah, bagaimana kandidat Juara Liga Indonesia yang di jubeli dengan deretan pemain terbaik Indonesia, Persebaya di taklukkan oleh tim "ndeso' PSS Sleman 0-1 di kandangnya sediri dan mematahkan mitos akan ke "angkeran"stadion 10 November.
Sebelumnya memang PSS selalu di anggap tim "ayam bawang' oleh semua pihak. yah, mungkin karena minim pemain yang berpengalaman dan tidak terkenal yang di punyai PSS. Namun tanpa di sadari, pemain PSS malah menampik statmen semacam itu dengan torehan aksi di lapangan.
Tengok saja, di stadion manahan Solo 25 April 2004. kala itu, harusnya PSS bisa menang atas tuan rumah jika wasit tidak memberikan masa waktu 6 menit injuri time. Ini membuktikan bahwa mereka bisa membalikkan anggapan enteng tim tuan rumah.
Kini bukan saatnya lagi tuan rumah mengumbar kesombongan dengan sedikit arogansi dengan akan mencetak banyak gol. tetapi berkacalah, bahwa tim Yunani bisa menaklukkan mata dunia dengan gelar Eropanya. Dan tim tanpa bintang bukan tidak mungkin akan menggapai prestasi yang fantastis.
[ by : susilo aris nugroho, crew slemania.or.id ]