Web Komunitas Suporter Slemania | Kamilah Jiwa - Jiwa yang Tidak Terkalahkan

Supported by: LigaIndonesia.com | Bukan Berita Bola Biasa

VOTING

sembari menunggu siapa pelatih yang akan menukangi PSS musim ini. Mari voting siapa pilihan anda ?








Reformasi PSSI

07 September 2007

Piala Asia sudah beralalu dengan berbagai cerita menarik yang terjadi pada perhelatan ajang bergengsi di Asia tersebut.Dan saat ini Tim Nasional Indonesia sedang memusatkan diri untuk menghadapi sebuah kejuaraan yang tak kalah menariknya dibandingkan dengan Piala Asia tersebut.Ya,saat ini Timnas U-23 Indonesia sedang bersiap-siap untuk menghadapi Sea Games 2007.Beberapa langkah pun dilakukan oleh PSSI guna menunjang tim tersebut untuk meraih hasil maksimal di ajang Sea Games nanti, salah satunya adalah dengan rencana melakukan latih tanding di Argentina dengan Timnas U-20 Argentina dan tim-tim lokal di Argentina.

Sebuah rencana yang baik dan cukup bagus guna meningkatkan teknik serta jam terbang pemain-pemain Timnas U-23 tersebut, namun akan lebih baik lagi apabila saat ini PSSI sudah semestinya memikirkan rencana jangka panjang PSSI guna menyongsong mimpi Piala Dunia 2020 yang diusung sang ketua umun Nurdin Halid.Langkah-langkah kecil tersebut memang beberapa diantaranya sudah diimplementasikan dengan mengadakan kejuaraan nasional di usia 15 tahun dsb, mudah-mudahan rencana tsb bisa terus berkelanjutan.

Akan tetapi ada satu hal yang menjadi ironi di dalam tubuh persepakbolaan kita, diantaranya adalah sikap para pejabat PSSI yang kurang peduli dengan kualitas sepakbola dalam negeri dan hanya memikirkan dirinya sendiri serta kelompoknya, hal ini terlihat dari keputusan PSSI yang membatalkan recana bergulirnya Liga Super pada musim kompetisi mendatang, serta menambah kuota peserta pada divisi utama dengan tambahan 16 tim (klub) dengan rincian 8 klub promosi dari divisi 1 serta 8 klub divisi utama yang tidak terdegradasi (promosi gratis).Hal ini mengundang kekecewaan yang sangat mendalam bagi pecinta dan pemerhati Liga Indonesia.Kekecewaan tersebut memang mendasar karena untuk membentuk sebuah tim nasional yang kuat haruslah berawal dari sistem kompetisi yang kuat sebagaimana timnas Italia yang bisa memenangi ajang Piala Dunia 2006 di Jerman.

Dengan sistem kompetisi yang meniadakan degradasi apa jadinya aroma persaingan pada musim berikutnya? Lantas kita akan bertanya-tanya apakah klub-klub yang ada sekarang akan bekerja keras dan menampilkan penampilan terbaiknya bila tidak adanya degradasi? Lantas apa jadinya dengan Timnas kita apabila para pemain sendiri cukup dimanjakan dengan sistem yang ada dan tidak dilatih untuk berkompetisi?

Berbagai pertanyaan diatas tersebut memang menjadi perbincangan di hampir seluruh kelompok suporter yang ada, dan kebanyakan dari hasil diskusi mereka menyimpulkan bahwa pejabat PSSI tidak serius dalam memajukan prestasi sepakbola dalam negeri.Ketidakseriusan tersebut memang sudah terlihat kala Nurdin Halid terpilih kembali menjadi ketua umum PSSI pada Munaslub PSSI yang digelar di Makassar serta keputusan Nurdin Halid yang menggelembungkan kabinetnya dan mengisinya dengan orang-orang yang notabene dekat dengan dirinya.Ketidakseriusan PSSI lainnya adalah dengan tidak menghukum mantan ketua Komisi Disiplin mereka, Togar Manahan Nero yang terjerat kasus penerimaan suap dari tim Penajam Medan Jaya, bukti ketidakseriusan lainnya adalah tidak adanya upaya PSSI untuk mendamaikan bebrapa kelompok supporter yang terlibat pertikaian. .Pertikaian hebat yang terjadi diantara kelompok-kelompok supporter tersebut juga tidak lepas dari peranan PSSI yang kurang tegas dalam memberikan hukuman kepada klub.

Dan dari semua kasus yang ada saat ini adalah bukti ketidakseriusan mereka dalam memajukan persepakbolaan dalam negeri.Sudah saatnya mereka yang saat ini menduduki pucuk-pucuk pimpinan PSSI merenung serta bertanggung jawab kepada seluruh insan sepakbola nasional.Dan apabila mereka masih memiliki hati nurani serta kejujuran sudah saatnya mereka untuk meletakkan jabatannya guna mempertanggung jawabkan jabatan yang mereka emban untuk memajukan sepakbola nasional.Dan kita sebagai pecinta sepakbola nasional sudah seharusnya meneriakkan secara lantang sebuah kata yakni Reformasi PSSI.


Salman A Effendi
Pecinta Sepakbola

[ by : Salman A Effendi ]

<< back to index

Komentar

tambah komentar