Web Komunitas Suporter Slemania | Kamilah Jiwa - Jiwa yang Tidak Terkalahkan

Supported by: LigaIndonesia.com | Bukan Berita Bola Biasa

VOTING

sembari menunggu siapa pelatih yang akan menukangi PSS musim ini. Mari voting siapa pilihan anda ?








Jadikan Slemania Suporter Terdidik dan Garam bagi Kemajuan Suporter Indonesia

09 June 2007

Tak bisa dipungkiri kehadiran supporter disetiap pertandingan mampu memberikan warna dan roh tersendiri. Kehadirannya mampu membuat pertandingan menjadi lebih hidup, asalkan mampu dikoordinasi dengan baik. Slemania sebagai sebuah organisasi supporter yang sudah memiliki nama besar hendaknya mampu mambawa anggota-anggotanya untuk menjadi lebih baik. Untuk menuju kesana tentu saja dibutuhkan kerja sama yang sinergis dari semua pihak, bukan hanya pengurus tetapi juga anggota-anggota dan siapapun yang memiliki kepedulian terhadap Slemania.

Insiden perkelahian yang terjadi pada saat pertandingan sungguh sangat disayangkan. Hendaknya kita mampu untuk bersikap santun di dalam maupun di luar stadion, dan dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus mampu mengontrol emosi, karena dalam menangani sebuah organisasi yang melibatkan massa yang cukup besar, tidak bisa dilakukan dengan emosi tetapi dengan sebuah kesadaran dan alur pikir yang tepat dan cepat. Salah satu faktor yang sering menimbulkan kekisruhan adalah pengkonsumsian minuman beralkohol.

Bukan bermaksud memasukan urusan pribadi dan mendiskreditkan kelompok-kelompok ataupun person ( dalam artian bahwa pengkonsumsian minuman beralkhol merupakan kehendak pribadi dan menjadi tanggung jawab pribadi si peminum sendiri). Mau diakui atau tidak, tetapi secara riil ketika seseorang dalam situasi “fly” secara otomatis dia akan kehilangan kesadaran diri. Fungsi kontrol otak terhadap keadaan diri menjadi tidak berjalan karena pengaruh alkhohol. Dalam situasi semacam ini jika harus bersentuhan dengan urusan massa hanya akan timbul sebuah emosi, pada akhirnya adu fisik menjadi jalan satu-satunya untuk menjawab sebuah persoalan.

Sering dijumpai di luar stadion atau bahkan di dalam stadion sekelompok orang menengguk miras. Alasan yang sering diungkapkan adalah untuk memacu adrenalin. Apakah tidak ada cara yang lebih sehat.?

Hendaknya kita harus banyak belajar. Sebagai contoh adalah penyelenggaraan World Cup di Jerman. Usaha dari panitia penyelenggara untuk menekan angka kerusuhan adalah melarang penonton yang kedapatan mengkonsumsi minuman beralkohol ataupun dalam keadaan mabuk ke dalam stadion. Dan upaya itu 90% mampu menekan angka kerusuhan selama penyelengaraan event paling akbar tersebut. Tidak bermaksud untuk melarang, akan tetapi hendaknya kita harus mampu melihat situasi, kalau orang Jawa bilang mpan papan. Kita harus mampu melepaskan jiwa premanisme kita apabila kita ingin maju.
Slemania harus mampu menjadi garam bagi persepak bolaan nasional.

Kita harus bangga dengan Slemania. Kebanggaan itu tentunya harus diwujudkan secara positif. Kita harus mampu menjadi supporter yang terdidik meski kita berasal dari kampoeng, tetapi kita bukan kampoengan. Sekarang ini isu yang sedang hangat diperbincangkan adalah masalah calo dan dangdut. Untuk masalah calo hendaknya panitia pelaksana pertandingan PSS harus bersikap tegas. Untuk dangdutan di sela-sela pertandingan boleh-boleh saja,akan tetapi juga harus dipikirkan etiskah? Sepak bola adalah hiburan bagi masyarakat, dan pengkonsumsinya berasal dari segala lapisan umur, mulai dari anak-anak sampai dengan kakek-kakek.

Pertanyaannya apakah tidak ada yang lain selain dangdutan? Murah sih, tapi dampak secara sosial dan psikologis sangat berbahaya dan untuk menyembuhkannya membutuhkan waktu yang cukup lama dan tentunya biaya yang sangat mahal. Mungkin sebagai gantinnya dangdutan kenapa tidak kita coba memberikan hiburan lewat atraksi dari teman-teman Slemania sendiri. Itu kalau memang dana yang tersedia juga sedikit atau bahkan tidak ada. Kalau memeng mempunyai dana lebih kenapa kita tidak mengundang grup musik yang ada di Jogja, hitung-hitung juga membantu promosikan mereka, atau mungkin band yang sudah menasional.
Dalam menanggapi suatu permaslahan hendaknya kita sebagai warga Slemania juga harus memanusiakan manusia, karena kita adalah manusia yang diberi akal budi dan hati nuranu dari Yang Kuasa.

Boleh kita kecewa terhadap tim, manajemen, pengurus supporter, tetapi alangkah baiknya jika kita mampu memberikan solusi yang membangun. Mereka tidak butuh hujatan, dan sebuah provokasi tetapi membutuhkan pemikiran yang positif dan membangun. Begitu juga dengan manajemen PSS, pengurus Slemania, panitia pertandingan dan semua yang merasa memiliki PSS dan Slemania. We Are The Team!!! Kita adalah satu, karena kita memiliki satu tujuan PSS Berjaya di Liga Indonesia. Kita harus menghargai setiap usaha yang telah dilakukan untuk memajukan PSS maupun Slemania. Boleh kita menghujat, tetapi kita juga harus memberikan solusi.

Manajemen, pengurus, panitia pertandingan hendaknya juga jangan bersikap tuli ketika ada masalah, selesaikan secara bersama-sama. Mari kita bersama-sama ( Pengurus Pusat, Pengurus Korwil, Laskar, Anggota, Simpatisan ) mewujudkan mimpi kita bersama, kita hidupkan lagi semangat Slemania yang kreatif, atraktif, anti anarkhis, karena kita bocah edan tapi sopan demi satu tujuan PSS Sleman Juara Liga Indonesia. Hancurkan dan singkirkan semua bentuk tindakan yang dapat merusak kesatuan kita dan kehormatan PSS dan Slemania. HIDUP PSS dan JAYALAH SUPER ELJAKU, dahulu, sekarang, dan selamanya. Salam Satoe Hati.

[ by : antok/PPL ]

<< back to index

Komentar

tambah komentar