04 April 2005
Lagi-lagi PSS Sleman "Elang Jawa" tak mampu berbuat banyak di kandang lawan. Saat menghadapi tuan rumah PSDS Deli Serdang tim asuhan Daniel Roekito harus menelan pil pahit kekalahan dengan skor 1-4, dalam lanjutan kompetisi Liga Djarum 2005, di Stadion Baharoedin Siregar, Minggu (3/4). Kekalahan ini membuat PSS terperosok ke zona degradasi, tepatnya di peringkat 13 Wilayah Barat, dengan 4 poin.
PSS sebenarnya unggul lebih dulu pada menit ke-22 lewat gol M Ansori. Tetapi keunggulan itu tak dapat dipertahankan, karena pada menit ke-30, Obiora menyamakan kedudukan 1-1. PSDS balik unggul pada menit ke-43 lewat Agangga. Dua gol lainnya yang membulatkan kemenangan PSDS menjadi 4-1 dicetak oleh Mustapa Kaba dan Agangga pada menit 51 dan 59.
Meski kalah, menurut Sekretaris tim PSDS Juniman, PSS sebenarnya pada 45 menit pertama lebih banyak mengurung pertahanan tuan rumah, hingga mampu menciptakan satu gol. Tapi setelah Obiora menyamakan kedudukan, giliran kendali permainan dipegang PSDS. “Lawan memang sempat menekan kami. Tapi anak-anak memang berada dalam kondisi fit. Setelah kami menyamakan kedudukan, kelihatan semangat pemain PSDS meningkat tajam. Ini yang membuat kami berhasil memenangi pertandingan,” ujar Juniman.
Ditambahkannya, PSDS sebenarnya tak mematok kemenangan besar. Tapi kemenangan 4-1 atas PSS itu memang pantas didapat. “Ini akan kami gunakan sebagai modal menghadapi PSIS Semarang pada Rabu depan,” jelasnya.
Sementara pelatih PSS Daniel Roekito mengaku stres melihat permainan tim asuhannya. “PSS sudah unggul 1-0 lebih dulu namun setelah itu pemain tak lagi tampil disiplin. Semua ingin maju dan melakukan serangan. Lebih-lebih
Anderson maunya maju untuk membantu serangan,” kata Daniel.
Apalagi setelah tuan rumah menyamakan 1-1, semua pemain langsung down, meski PSS menguasai permainan. Gol PSDS sebetulnya tak perlu terjadi jika pemain PSS disiplin. Tapi ini sudah menyangkut mental sehingga kami betul-betul kecewa pada pemain PSS yang kurang mempunyai mental bertanding,” keluh Daniel.
Dalam pertandingan kedua melawan PSMS Medan nanti, Daniel takut hal serupa bakal terjadi lagi, karena tekanan mental yang dilakukan PSMS akan lebih keras lagi. “Untuk masalah mental ini kami memang cukup berat untuk membenahinya, walaupun setiap kali latihan sudah diberikan pengarahan, namun di lapangan masih terlihat, sehingga sering banyak melakukan kesalahan sendiri,” kata Daniel.
sumber : www.kr.co.id