25 November 2007
Hampir saja tim kebanggaan kita, PSS, kalah di kandang sendiri di Stadion Maguwoharjo Sleman. Dalam lanjuta kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2007 yang berlangsung Sabtu (24/11) sore tadi, anak asuhan Rudi Keltjes ini nyaris dipermalukan tamunya Persitara Jakarta Utara.
Setelah ketinggalan terlebih dulu 0-3 PSS akhirnya mampu menahan imbang menjadi 3-3 yang ditentukan pada saat-saat injury time melalui titik penalti. Hasil imbang ini tidak merubah posisi PSS yang tetap berada di urutan 13 klasemen sementara wilayah barat dengan nilai 37. Sementara Persitara naik satu peringkat ke posisi 10 dengan perolehan point 40.
PSS yang sejak awal berusaha meraih poin lebih dulu kerap melancarkan serangannya. Namun, sundulan kepala Mamadou yang memanfaatkan umpan matang dari Fajar Listiyantoro di menit ke-11 masih melenceng ke sisi kiri gawang Persitara yang dikawal Ngadiono. Sebaliknya, Persitara yang bermain tanpa beban lebih sering membahayakan gawang PSS yang dikawal kiper Dwi Adi Nugrahanto.
Alhasil, pada menit ke-43 kubu tamu lebih dulu leading melalui tendangan striker Bationo yang menerima umpan silang dari sektor kanan yang dilakukan Itimi Dickson. Kondisi 0-1 untuk keunggulan Persitara tidak berubah hingga wasit Subandi meniup peluit tanda waktu turun minum.
Pada babak kedua, tampaknya permainan Elang Jawa justru terbawa irama permainan lawan. Beberapa kali gawang Dwi Adi terancam serangan Persitara yang dipimpin kapten Kurniawan Dwi Yulianto yang musim lalu memperkuat PSS. Sialnya, pada menit ke-62 kembali PSS harus ketinggalan 0-2 setelah Yahya memberikan assist matang kepada Bationo yang menundukkan kiper Dwi Adi.
Dua menit berselang, kembali tim tamu menambah kemalangan PSS menjadi 0-3 setelah tendangan keras Kurniawan menjebol gawang PSS. Tentu saja untuk mengejar ketertinggalan skor yang cukup besar merupakan sebuah hal yang mustahil bagi sebuah tim besar sekalipun.
Tetapi, ternyata anak-anak PSS tidak begitu saa patah semangat. Dukungan yang tiada henti dari Slemania mampu menaikkan semangat mereka. Hanya satu menit setelah gol ketiga, Tomy Haryanto yang baru saa masuk menggantikan Fajar Listiyantoro mampu melakukan tendangan spekulasi dari luarkotak penalti yang berhasil menjebol gawang Ngadiono, dan memperkecil ketinggalan menjadi 1-3.
Tim kebanggaan kita yang tampaknya baru menemukan irama permainannya ini terus saja membombardir pertahanan Persitara. Upaya serangan yang dilakukan dari sektor sayap itu akhirnya berhasil. Kembali, pada menit ke-81 Tomy Haryanto yang nampaknya ingin membuktikan kepada coach Rudy mampu menggiring bola dari sektor kanan dan mengoper ke tengah mampu dimanfaatkan oleh striker Mamadou dengan sundulan epala dan merobek jala Persitara sekaligus mendekatkan skor menjadi 2-3.
Memasuki menit-menit akhir, permainan PSS semakin menggila. Di saat injury time, pemain Persitara Dedi Mulyadi dengan sengaja menjatuhkan Ferry Setiawan di dalam kotak pinalti, dan wasit Subandi langsung menunjuk titik pinalti. Dan, Niane Mamadou berhasil melakukan eksekusi itu dengan baik yang membuat skor menjadi 3-3 hingga pertandingan usai.
Meskipun PSS mampu menciptakan keajaiban dengan mengejar ketinggalan 0-3 menjadi 3-3 tetapi hasil tersebut tidak membuat bangga para suporter mengingat pertandingan digelar di kandang sendiri. Pekerjaan berat masih terus menanti pelatih Rudi Keltjes untuk membenahi pasukannya.
GO PSS! Kami tetap terus mendukungmu sampai kapanpun! Beri kami hasil sempurna saat melawan Sriwijaya FC pekan depan.
[ by : phery ]